kala itu, aku terdiam membisu
tak bersua sekalipun
menatap pagi yang berembun
dengan ribuan pikiran yang berkabut
rindu yang tak kunjung habis
dengan ribuan ingin
menatapmu, memelukmu, juga menggenggammu
walau tak juga rinduku terbayar
tetap saja ku jadikan rutinitasku
setiap hari, tanpa bosan
hingga akhirnya waktu menyerah dan kalah
kubiarkan suara hujan berbisik
menemaniku hingga tutup usia
agar tuhan memberiku resep
bagaimana cara membayar kerinduanku
PADAMU
Komentar
Posting Komentar