kadang-kadang atau sering?

Aku sudah terbiasa hidup sekurang-kurangnya. Bahkan, untuk dikasihani orang pun terlalu sering. Padahal, aku benci dikasihani orang. Aku juga benci dilihat kalau lagi nangis. Aku gak mau terlihat sendu. Yang sekarang ku tulis bukan sedang mempersuasi pembaca untuk betul-betul tahu kalau aku orang yang gak punya. 

Capek hidup miskin? Oh sangatttt. Aku pengen ngerasain sekali aja beli apapun yang aku inginkan tnpa harus mikir berkali-kali, mikirin "besok gimana makannya?", atauuu "cukup gak ya duitnya sampai bulan depan" atau sibuk mengalkulasikan kebutuhan di saat belanja. 

Ditraktir orang bagiku itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Bahkan aku selalu berusaha menolak untuk ikut jika diajak teman-teman. Kenapa? Karena aku selalu kepikiran gimana cara membalasnya. semuanya gak semudah kelihatannya kan?

Ada beberapa hal yang pengen aku sembuhkan dari diriku. Terlalu perfeksionis, dan selalu mikirin yang seharusnya gak dipikir. Aku pernah ngeliat sesuatu yang berantakan dan akhirnya sekarang menjadi orang berkarakter perfeksionis. Terlalu menuntut orang lain dan terlalu banyak mau. Padahal cuma aku saja yang gak bisa menerima kenyataan. Kalau aku memang berasal dari tempat yang berantakan.


Tolong doakan aku bisa segera sembuh dan aku bisa menerima kalau aku memang besar di lingkungan yang berantakan. 

Komentar